Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pengumuman / Rabu, 18 Desember 2019 13:57 WIB / Azizah

PETUNJUK PENCATATAN PENERIMAAN BARANG/JASA DARI BANK TABUNGAN NEGARA

PETUNJUK PENCATATAN PENERIMAAN BARANG/JASA DARI BANK TABUNGAN NEGARA

Jakarta - Humas: Menindaklanjuti temuan BPK  terkait Program Pengembangan Operasional (PPO)   Bank  Tabungan   Negara  (BTN),   dengan   ini  menginstruksikan   kepada pengadilan yang mengikuti PPO BTN untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Satuan  kerja  segera melakukan  kajian terhadap  perjanjian  kerja  sama PPO     dengan   BTN    untuk    memastikan   tidak    ada   klausula    yang bertentangan  dengan peraturan  perundangan  khususnya  pengelolaan/ penatausahaan keuangan clan aset negara

2. Bahwa  barang-barang  yang  diperoleh dari  hasil  kerja  sama  PPO  tidak termasuk  kategori  hibah,   karena  tidak memenuhi syarat-syarat hibah (ada klausul yang di persyaratkan);

3. Menginventarisir  barang-barang  yang diperoleh dari hasil kerjasama  PPO dan  mencatat  menjadi  barang  aset  negara,   dengan  ketentuan  sebagai berikut:

 

  1. Barang-barang    yang   diperoleh   selama   tahun    2019   dan   sudah didaftarkan sebagai  barang hibah (sudah  memperoleh no:nor register hibah dan pengesahan   hibah)   agar dilaporkan  ke  Biro  Perencanaan dan   Organisasi    Mahkamah    Agung    dengan   melampirkan   BAST, dokumen  register  dan  dokumen  pengesahan  hibah  paling  lambat tanggal  20  Desember  2019  melalui  email  renprog@ymail.com untuk dimohonkan proses  reject  ke  Direktorat  Jenderal  Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR)
  2. Barang-barang yang diperoleh sebelum tahun  2019 dan belum dicatat dalam  SIMAK  agar dicatat  sebagai  'saldo  awal',   namun  dijelaskan dalam CALK
  3. Barang-barang  yang diperoleh selama tahun  2019 dan belum dicatat
  4. dalam  asset  negara  agar  diinput  dalam  aplikasi  SIMAK  BMN   pada menu transaksi BMN 7 perolehan BMN 7 'perolehan lainnya'
  5. Menginventarisir  barang-barang  yang diperoleh dari basil kerjasarna  PPO dan tidak membentuk aset agar dicatat dalam Aplikasi  Persediaan (Humas)


Dokumen



Kantor Pusat