Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Rabu, 7 Agustus 2019 11:58 WIB / pepy nofriandi

Ketua Mahkamah Agung: “Terima Kasih Addie MS dan Pak Pudjo”

Ketua Mahkamah Agung:  “Terima Kasih Addie MS dan Pak Pudjo”

Bogor – Humas MA : Momen rapat pimpinan Mahkamah Agung yang membahas sejumlah rancangan peraturan yang akan dikeluarkan oleh lembaga pengadil tertinggi itu diselingi dengan acara isteimewa. Lagu Antheme Mahkmah Agung besutan musisi senior Addie MS diperdengarkan untuk pertama kalinya kepada seluruh peserta rapat pimpinan Selasa (06/08/2019).

Dengan dipandu sang musisi, untaian lirik demi lirik yang diiringi orchestra simponi dari Praha mulai mengisi seluruh ruangan pertemuan. Sekali putar rupanya tidak cukup, para hadirin meminta untuk diputar ulang.

Begitu putaran kedua selesai, salah seorang hakim agung, Syamsul Maarif, S.H., L.LM., Ph.D angkat bicara. “Yang Mulia, lirik lagu ini luar biasa, maknanya begitu mendalam dan saya terharu mendengarnya,” ujar Hakim Agung Syamsul Ma'arif.

Ternyata bukan hanya Syamsul Maarif yang terharu, beberapa pimpinan dan sejumlah hadirin tak mampu menyembunyikan rasa terharunya.

Sesaat kemudian dari bangku pimpinan di deretan depan, Ketua Mahkamah Agung, Yang Mulia Prof. Dr. M. Hatta Ali meminta kepada Addie MS agar hadirin diajarkan untuk melantunkan lagu yang mulai mencuri perhatian tersebut.

Addie MS segera mengambil tempat di tengah-tengah hadirin yang mulai berdiri khidmat. Bait demi bait kembali diperdengarkan dan hadirin diajak untuk ikut melantunkannya. Lirik sederhana dan padat, namun penuh makna itu segera akrab bagi peserta rapim. Dalam dua kali putaran, peserta rapim tampak mulai hafal lirik dan cara menyanyikan lagu yang digarap selama hampir lima bulan tersebut.

KMA Berterima Kasih Kepada Addie MS dan Sekretaris

Setelah mendengar penjelasan makna per bait lagu dan mencoba mendendangkannya, akhirnya Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung dengan suara setengah terbata-bata penuh keharuan angkat bicara. Berikut kesan dan pesan Yang Mulia selengkapnya setelah diedit seperlunya.

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Atas nama pribadi dan lembaga, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Addie yang telah membuatkan lagu yang sangat menyentuh perasaan kami.

Menurut kami, teks lagu ini merupakan lagu perjuangan. Dibalik itu, ada rasa kebanggaan dan sekaligus terharu.

Menyanyikan lagu ini, kita bisa menitikkan air mata. Sungguh luar biasa.

Kita semua yang hadir disini dapat mendengarkan yang pertama (kali). Kebetulan tempatnya jauh dari Jakarta, (yakni) di Rancamaya, ini memberikan kesan yang sangat baik. Kita semua merupakan pelaku sejarah yang mendengarkan pertama lagu ini dan sekaligus juga menyanyikannya secara bersama.

Mudah-mudahan bait demi bait (dan) kata demi kata dari lagu ini dapat menjelma dan kita hayati sehingga (dapat) diwujudkan dalam perilaku kita.

Apa yang termakna dari kata demi kata ini, kita wujudkan di dalam melaksanakan tugas kita.

Sekali lagi kepada Pak Addie saya mengucapkan terima kasih. Dan tentunya nama Bapak dan dukungan dari Pak Sekretaris, Pak Pujo (menjadi) suatu kenangan.

Mudah-mudahan lagu ini akan berlaku seterusnya sampai dunia kiamat. Demikianlah apa yang dapat kami sampaikan. Perasaan yang dapat kami rasakan dan dari semua yang hadir disini.

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.

Mudah-mudahan membawa berkah (dan) hikmah didalam pelaksanaan tugas kami dengan dukungan lagu yang penuh dengan kebanggaan ini.

Sekian terima kasih.

Wabillahittaufik wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wabaraktuh.” (Humas/Mohammad Noor)

 




Kantor Pusat