Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Rabu, 30 Juli 2025 14:50 WIB / Azizah

KETUA MAHKAMAH AGUNG LANTIK TIGA PEJABAT ESELON I

KETUA MAHKAMAH AGUNG LANTIK TIGA PEJABAT ESELON I

Jakarta – Humas: Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., melantik tiga pejabat Eselon I baru di lingkungan Mahkamah Agung pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.

Pelantikan tersebut dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TPA Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.

Adapun ketiga pejabat yang dilantik adalah:
    1.    Suradi, S.Sos., S.H., M.H. sebagai Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung, sebelumnya menjabat sebagai Inspektur Wilayah II Badan Pengawasan Mahkamah Agung.
    2.    Dr. Syamsul Arief, S.H., M.H. sebagai Kepala Badan Strategi Kebijakan dan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan (BSDK) Mahkamah Agung, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Badan Strategi Kebijakan BSDK.
    3.    Dr. H. Sobandi, S.H., M.H. sebagai Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Urusan Administrasi.

Pelantikan berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non-Yudisial, para Ketua Kamar, pejabat Eselon I dan II di lingkungan Mahkamah Agung, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung menyampaikan bahwa jabatan adalah bentuk tanggung jawab yang dititipkan oleh masyarakat dan negara. “Jabatan adalah titipan Tuhan. Jabatan adalah amanah. Jabatan juga merupakan anugerah karena memberi kesempatan untuk menebar manfaat bagi masyarakat,” ujar Ketua MA.

Ia menegaskan bahwa jabatan bukanlah alat untuk menguasai, tetapi untuk melayani.

“Dipercaya menduduki jabatan berarti dipercaya untuk melayani, bukan untuk menguasai. Pemimpin yang terbaik adalah yang paling dicintai karena mampu menebar manfaat,” katanya.

Menurutnya, kepemimpinan tidak selalu tentang perintah dan kekuasaan. “Kepemimpinan adalah seni memengaruhi tanpa memaksa, membimbing tanpa menggurui. Seorang pemimpin harus tahu kapan harus bicara dan kapan harus mendengarkan.”

Menutup sambutannya, Ketua Mahkamah Agung mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik dan berharap mereka dapat menjalankan amanah dengan integritas dan tanggung jawab tinggi demi mendukung terciptanya peradilan yang agung. (azh/RS/photo:Sno,Adr,Alf)




Kantor Pusat