Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Jumat, 31 Oktober 2025 11:13 WIB / Satria Kusuma

KUMPULKAN PANITERA PENGADILAN SE-INDONESIA, KETUA MA SAMPAIKAN 10 POIN PENTING

KUMPULKAN PANITERA PENGADILAN SE-INDONESIA, KETUA MA SAMPAIKAN 10 POIN PENTING

Jakarta-Humas: Panitera pengadilan tingkat pertama dan banding se-Indonesia berkumpul di Balairung Mahkamah Agung RI, Jakarta pada Jumat (31/10) untuk mendengarkan pembinaan dari Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H. bersama jajaran pimpinan MA lainnya. Turut hadir dalam kegiatan Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, para Ketua Kamar MA, hingga para pejabat eselon I dan II MA.

Dalam sambutannya, Ketua MA menyampaikan pertemuan ini merupakan pembinaan teknis dan administrasi yudisial bagi para panitera se-Indonesia juga dalam rangka menumbuhkan rasa memiliki institusi lembga yudisial ini.

“Ini merupakan wujud untuk menciptakan kebersamaam di antara kita, bagaimana Bapak Ibu sekalian mau mencintai Mahkamah Agung dan Lembaga peradilan sedangkan Bapak Ibu belum pernah menginjakkan kaki, belum pernah berkunjung ke Mahkamah Agung. Rasanya susah kalau meminta Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian untuk merasa memilki Mahkamah Agung dan badan peradilan.” terangnya.  

Ada 10 (sepuluh) poin penting yang disampaikan Ketua MA kepada para panitera yang hadir untuk diteladani dan dipedomani dalam kesempatan ini. Pertama dirinya menegaskan pembinaan ini merupakan momen penting dalam menumbuhkan integritas dan meningkatkan profesionalisme aparatur peradilan. Selain itu, pria kelahiran Sumenep itu turut menyampaikan para peserta pembinaan untuk mengintropeksi diri. Sejauh mana kontribusi yang diberikan kepada masyarakat pencari keadilan.

“Marilah kita terlebih dahulu melakukan introspeksi. Sudahkah kita benar-benar memberikan yang terbaik bagi lembaga ini. Sudahkah setiap kerja kita menjadi bagian dari pelayanan yang membawa manfaat bagi masyarakat pencari keadilan.” ujar Ketua MA.

Selain itu, Ketua MA menyampaikan pentingnya menyadari jabatan yang diemban adalah amanah. Dia mengajak para panitera untuk dapat memahami jabatan yang diemban merupakan amanah dan kesempatan dalam berbuat kebaikan. Para peserta juga diajak untuk senantiasa bersyukur atas berkah dan rahmat yang telah diraih selama ini. Dirinya turut menekankan pimpinan MA hadir untuk memperjuangkan kesejahteraan aparatur peradilan, bukan menyengsarakan.

Kelima, Prof. Sunarto meminta para panitera yang hadir untuk menjaga kebersamaan dan menyingkirkan ego jabatan. Karena pengadilan seyogyanya berjalan tidak hanya karena satu unsur yang berperan, namun ditopang oleh semua unsur pengadilan.

“Ego jabatan hanya akan menimbulkan sekat, sementara kebersamaan melahirkan kekuatan.  Ego membuat kita sibuk menilai siapa yang lebih besar jasanya, sedangkan kebersamaan mengajarkan kita untuk fokus pada bagaimana setiap unsur dapat berperan dengan baik.” ujarnya.

Tidak ketinggalan Prof. Sunarto menyampaikan tantangan aparatur peradilan di era perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan saat ini. Kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan telah berkembang sedemikian pesat Dirinya mendorong aparatur peradilan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri. Karena meski kini kecerdasan buatan mulai mengikis sejumlah pekerjaan yang ada, namun kecerdasan buatan tidak memahami nilai moral dan keadilan.

"Perlu diingat, meskipun robot mampu membaca dokumen dan mencatat jalannya persidangan secara presisi dan real time, tetapi robot tidak mampu memahami nilai moraldan rasa keadilan. Di sinilah letak keunggulan manusia. Kita dikaruniai nurani sehingga kita dapat membedakan antara benar dan salah, adil dan zalim, pantas dan tidak pantas." ujar Prof. Sunarto. 

Selanjutnya, Ketua MA turut menekankan pimpinan MA terus memberi perhatian serius terhadap peningkatan kesejahteraan seluruh aparatur peradilan sebagai upaya dalam menjaga motivasi, integritas, dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas. Pembinaan dan pengawasan atasan langsung serta menjunjung tinggi etika profesi juga menjadi poin yang disampaikan Ketua MA kepada para panitera yang hadir.

Terakhir, Prof Sunarto mengajak para panitera untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. Disampaikan dalam praktiknya pelayanan publik dari empat tingkatan, yakni pelayanan transaksional yang berada paling dasar dan harus ditinggalkan, lalu pelayanan semu, pelayanan pragmatis, dan tertinggi pelayanan berkarakter yang berlandaskan pelayanan yang ikhlas, tulus, dan berniat ibadah yang menjadi model pelayanan yang wajib diterapkan oleh insan peradilan.

Selain Ketua MA, para ketua kamar hingga para pejabat eselon I di lingkungan Mahkamah Agung turut memberikan pembinaannya kepada para panitera se-Indonesia dalam kegiatan ini. (sk/ds/RS/Photo: yrz/kdr)




Kantor Pusat