Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Lambang Mahkamah Agung Republik Indonesia
Berita / Selasa, 5 Maret 2019 14:18 WIB / Azizah

SANG PENGABDI DARI KAMAR PERDATA

SANG PENGABDI DARI KAMAR PERDATA

Jakarta - Humas: Ketua Kamar Pedata Mahkamah Agung, Soltani Mohdally, SH., MH., memasuki masa purnabakti pada 1 Maret 2019. Bertempat di Balairung Mahkamah Agung pada Selasa, 5 Maret 2019 Soltoni didampingi istrinya Hayati melakukan Mohon Diri di hadapan Ketua Mahkamah Agung, para pimpinan Mahkamah Agung, Hakim Agung, Asisten, Panitera, para mantan pimpinan MA, mantan Hakim Agung, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya, Soltoni yang lahir di Kampung Mesir Ilir ini mengatakan bahwa dirinya sudah bertugas selama 49 tahun kurang lima bulan, mulai dari menjadi Panitera, Juru Sita di Pengadilan Negeri, menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi, dan berakhir menjadi Hakim Agung di Mahkamah Agung. Sebagai manusia Soltoni sadar bahwa rentang waktu tersebut bukanlah sebentar, sehingga salah dan dosa tidak luput dari perbuatan, untuk itu, di hadapan para hadirin, Soltoni memohon maaf atas salah dan khilaf yang pernah diperbuatnya.  

Sementara itu, Ketua Mahkamah Agung, Prof Dr. Hatta Ali SH., MH. dalam sambutannya mengatakan bahwa 49 tahun pengabdian adalah hal yang sangat luar biasa. Soltoni menurutnya memiliki semangat yang tinggi dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas menyelesaikan perkara, sehingga ketika memasuki masa purnabakti Soltoni tidak memiliki tunggakan perkara. Masih menurut Hatta, selama menjadi Hakim Agung Soltoni telah memutus sebanyak 8884 perkara, di antara ribuan putusan tersebut terdapat banyak putusan yang menarik perhatian masyarakat, hal ini tentu saja memberikan kontribusi terhadap perkembangan hukum di Indonesia, khususnya hukum perdata.

Dalam kesempatan yang sama Hatta Ali mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya sebagai Ketua Kamar Perdata, Soltoni menjadikan Kamar Perdata menjadi Kamar yang paling produktif dalam memutus perkara, mantan Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin tersebut berhasil mengajak hakim-hakim dan para panitera di Kamar Perdata untuk bekerja sebaik-baiknya sehingga penyelesaian perkara di Kamar Perdata meningkat dari tahun ke tahun.

Dalam akhir sambutannya, Hatta Ali beserta seluruh empat lingkungan peradilan di Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk pengabdian dan kerja keras Soltoni Mohdally, semoga, harap Hatta, di masa purnabaktinya Soltoni tetap sehat, bugar dan tetap semangat dalam menjalani hari-hari yang lebih produktif bersama keluarga.

Dalam kesempatan yang dihadiri oleh mantan Ketua MA Bagir Manan ini, Soltoni meluncurkan buku Biografi dengan judul “Sang Pengabdi dari Kamar Perdata”. Buku yang terdiri dari 287 halaman ini berisi tentang cerita Soltoni sejak dari lahir hingga menjadi Hakim Agung. Dalam buku yang juga berisi pendapat dari kolega-koleganya ini, Soltoni mengatakan bahwa Hakim adalah profesi yang mulia. Karena sangat mulianya, hanya hakim yang berhak mendapat gelar “Yang Mulia”. Sejak  disumpah, telah ditanamkan dalam dirinya secara tegas: keadilan harus tetap ditegakkan, walau langit runtuh.”

Selamat purnabakti Yang Mulia Bapak Soltoni, terima kasih atas pengorbanan dan pengabdiannya untuk Mahkamah Agung. Semoga kasih dan sayang Tuhan selalu menyertai Bapak. (Azh/RS)




Kantor Pusat