Mahkamah Agung Edisi 5 - page 14

12
MAHKAMAH AGUNG
– Nomor 5 Edisi September 2014
LAPORAN UTAMA
SELURUH karyawan Mahkamah Agung sedang bersuka
cita. Gema kegembiraan terasa dari kota sampai ke daerah-
daerah. Apa pasal? Seluruh pegawai baru saja menerima re-
munerasi bulanan yang besarnya signifikan untuk menambah
kesejahteraan hidup mereka.
Tidak mudah untuk mendapatkan remunerasi yang ru-
tin setiap bulan. Karena tidak semua lembaga negara bisa
mendapatkannya Selain harus disyukuri, jajaran MA tidak
bisa lagi main-main, harus meningkatkan kinerjanya, karena
telah mendapatkan imbalan lebih dibanding PNS-PNS lain.
Untuk mengetahui bagaimana proses perjuangan men­
dapatkan tambahan penghasilan yang cukup besar itu serta
seperti apa peningkatan pelayanan yang harus diberikan ja-
jaran MA, tim
MMA (Herki Artani, Dewa Nyoman, Azizah,
serta
fotografer Nurcahyo)
mewawancai
Sekretaris MA,
Nurhadi
.
Berikut petikannya.
Bagaimana awalnya MA bisa mendapatkan remunerasi?
Saya masih ingat betul hari pertama diberi amanah untuk
menjadi Sekertaris MA. Tepatnya Kamis 22 Desember 2011
saya dilantik, saya langsung dihadapkan pada situasi yang selalu
membuat saya terusik, tidak bisa tenang.
Sepulang dari prosesi pelantikan, ada enam staf di dalam
lift
yang memberikan ucapan selamat kepada saya. Salah satu dari
mereka berkata, “Tolong, Pak, perjuangkan nasib remunerasi
kami. Selama ini tidak ada kepastian, kadang empat bulan se-
kali atau tiga bulan sekali.”
Pembicaraan berlanjut hingga di luar lift. Saya menggoda
mereka dengan balik bertanya, “Loh, kenapa memang kalau
Nurhadi, Sekretaris Mahkamah Agung
Zero Tolerance
bagi yang Main-main
SekMA Nurhadi:
Remunerasi itu
kesejahteraan
yang menuntut
tanggung jawab
kinerja.
1...,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,...92
Powered by FlippingBook