Mahkamah Agung Edisi 6 - page 29

Nomor 6 Edisi Desember 2014 –
MAHKAMAH AGUNG
27
c
LAPORAN KHUSUS
nya wilayah yang kaya sumber lautnya. “Terbukti, setelah
adanya pengadilan khusus perikanan ini, kejahatan
illegal
fishing
turun drastis,” jelas Ketua Mahkamah Agung da-
lam sambutannya. “Langkah ini, saya yakin, mendukung
visi misi Pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia se-
bagai poros maritim dunia,” tambah Hatta.
Tindak Tegas
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti menyambut antusias peresmian tiga penga-
dilan perikanan itu. “Selama ini pengadilan perikanan ter-
dengar samar-samar, belum begitu efektif karena banyak
masyarakat belum tahu,” ungkap Susi yang menggunakan
pakaian serba hitam dan syal berwarna merah di Penga-
dilan Negeri Ambon, Jalan Sultan Khairun, Ambon.
Menteri yang dikenal berani ini berharap, dengan ter-
bentuknya Pengadilan Perikanan Ambon, segala bentuk
kejahatan, terutama pelaku pencurian ikan, bisa ditindak
tegas. Hal itu karena besarnya kerugian yang diderita Ne-
gara dari maraknya praktik pencurian ikan di laut Indo-
nesia.
Seperti sering dikatakan, kali ini Menteri Susi juga
menyinggung kembali soal potensi kerugian Negara aki-
bat pencurian ikan. Ia memperkirakan, per tahun nilai
kerugian negara akibat pencurian ikan mencapai Rp 300
triliun. Nilai itu belum termasuk kerugian lain seperti alo-
kasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang
tidak tepat sasaran, kerusakan laut dan lainnya.
Baliho di jalan menuju Pengadilan Negeri Ambon
“Kapal pencuri ikan yang banyak ter-
tangkap tidak bebas begitu saja. Saya
harap penegakan peradilan harus dilaku-
kan agar masyarakat kita tahu berapa nilai
kerugian yang diderita Negara,” katanya.
“Saya sangat berharap pengadilan
perikanan dapat memberikan hukuman
maksimal,” kata Susi lagi. Menurutnya, se-
lama ini tidak banyak kapal pencuri ikan
yang tertangkap dan diproses sesuai de­
ngan hukum yang berlaku. “Ada yang di-
tangkap, tapi kemudian dilepas lagi begitu
saja,” ujarnya.
Peresmian pengadilan perikanan di
Pengadilan Negeri Ambon molor dari
jadwal. Seharusnya peresmian dilaku-
kan pada pukul 10.00 WIT, namun baru
dilaksanakan pada pukul 13.15 WIT. Hal itu disebabkan
karena keterlambatan kedatangan Susi di Bandara Patti-
mura, Ambon. Susi didampingi Dirjen Pengawasan Sum-
ber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) Asep Burhanudin, dan
Dirjen Perikanan Tangkap KKP Gellwyn Yusuf.
Ketua MA dan Menteri Kelautan dan Perikanan saling
tukar cenderamata.
1...,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28 30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,...80
Powered by FlippingBook