Mahkamah Agung Edisi 4 - page 28

26
MAHKAMAH AGUNG
– Nomor 4 Edisi Mei 2014
SORE
itu lagu Indonesia Raya tiba-tiba bergema di
lobi Gedung Sekretariat MA, Jakarta. Ajakan untuk me­
nyanyikan lagu kebangsaan yang selalu menggetarkan hati
itu muncul dari bintang tamu, Jodi Super Bejo. “Semangat
buat para generasi muda demi terciptanya keadilan untuk
semua,” teriaknya, dan langsung diikuti oleh tepuk tangan
pengunjung. Mereka yang sebagian besar mahasiswa se-
cara spontan menyambut ajakan itu dengan antusias.
Hari itu, Rabu 26 Februari 2014, Mahkamah Agung
menyelenggarakan Pameran Kampung Hukum. Kali ini
pameran diupayakan bisa menyentuh keadilan bagi kalang­
an tidak mampu, yaitu keadilan yang hakiki. Ditegaskan
dalam sambutan pembukaan Ketua MA dengan mengutip
perkataan filsuf Yunani, Plato, “Keadilan akan tercipta bila-
mana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemer-
intah melaksanakan tugasnya dengan baik.”
Keadilan merupakan satu dari empat elemen terben-
tuknya negara ideal di samping kebijakan, keberanian,
dan pantangan. Tema besar pameran kampung hukum
2014 ini adalah “Keadilan Tak Berbatas”. Sebuah tema
Indonesia Raya di
Pameran Kampung Hukum
LAPORAN KHUSUS
yang akan membawa semangat dalam proses penegakkan
hukum modern di Indonesia. Modern bukan semata-ma-
ta soal perangkat yang serba canggih, namun juga tentang
cara berpikir.
Acara pameran kampung hukum, selain menampilkan
produk hukum dari masing-masing instansi penegak hu-
kum mitra kerja MA, juga dimeriahkan oleh penampilan
kesenian dan hiburan. Hal ini dimaksudkan untuk mem-
berikan penyegaran kepada para pengunjung. Tentunya
sebagai sarana untuk meles­
tarikan kebudayaan Indone-
sia. “Karena kita semua satu,
berdiri di Indonesia Raya!”
(Ifah)
Para undangan mulai
berdatangan untuk
menghadiri Sidang Pleno
Laptah 2013 dan Pameran
Kampung Hukum di lobi
Gedung Sekretariat MA
Mahasiswa mendengarkan pidato pembukaan oleh Ketua
Mahkamah Agung
1...,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27 29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,...84
Powered by FlippingBook