Mahkamah Agung Edisi 4 - page 34

32
MAHKAMAH AGUNG
– Nomor 4 Edisi Mei 2014
Judul Buku:
I’m Malala, The Girl Who Stood
Up For Education And Was Shot
By The Taliban
Penulis:
Malala Yousafzai dan Cristina
Lamb
Penerbit:
Litle, Brown and Company, New
York
Tebal:
327 halaman
AKTIVITAS
berangkat ke sekolah bagi umumnya
anak-anak di mana pun adalah hal yang sangat menye-
nangkan. Bertemu banyak teman, belajar dengan gu-
ru-guru yang mencerdaskan, bermain, berlarian, berke-
jar-kejaran riang gembira, dan semua hal dunia bermain
anak lainnya. Berangkat ke sekolah adalah pintu bagi
anak-anak di seluruh dunia memulai hari mereka. Hari-
hari di mana ke depannya masa depan dunia diletakkan
di tangan mereka.
Ironis, hal tersebut tidak terjadi dengan bocah asal
Pakistan, Malala Yousofzai. Ia dan teman-temannya,
seperti kebanyakan anak-anak di belahan dunia mana
pun, memiliki cita-cita tinggi yang ingin mereka wujud-
kan dengan berbagai cara. Ia, seperti yang lainnya, yakin
pendidikan adalah kunci utama dalam meraih impian itu.
Tetapi, sangat disayangkan, berangkat ke sekolah untuk
meraih pendidikan itu bagi Malala dan teman-temannya
adalah hal yang sangat mengerikan. Mereka bertaruh nya-
wa untuk itu. Mereka cemas, jika tiba-tiba di perjalanan
menuju sekolah mereka diculik atau ditembak pasukan
Taliban. Menyedihkan, padahal anak-anak di belahan
dunia lain berangkat ke sekolah dengan wajah sumringah
dan mulut yang tak berhenti bernyanyi.
Meskipun mencekam, Malala tidak gentar berangkat
ke sekolah. Ia selalu menyemangati teman-temannya un-
tuk tidak takut belajar, tidak ragu ke sekolah.
Kegigihan bocah perempuan yang hobi membaca
tersebut membuat gerah pasukan Taliban. Bagi pasukan
Taliban, perempuan adalah makhluk yang diciptakan Tu-
han hanya untuk mengurus urusan rumah. Perempuan
berpendidikan hanya akan menghancurkan kekuasaan
mereka, menghancurkan kehormatan bangsa.
Taliban tidak segan melakukan apa pun untuk me­
lancarkan tujuan mereka, dari meneror, menakut-nakuti,
menghancurkan sekolah sampai menembak mereka yang
aktif menyuarakan hak perempuan untuk mendapatkan
pendidikan.
Tibalah tanggal 9 Oktober 2012 lalu. Dunia dikaget-
kan oleh sebuah tragedi yang sangat memilukan. Siang itu
Malala dan teman-temannya pulang sekolah. Mereka naik
bus putih Toyota Town Ace mereka biasa menyebutnya
Dyna menuju rumah masing-masing. Tiba-tiba Taliban
BUKU
Malala,
Matahari dari Kegelapan Taliban
1...,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33 35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,...84
Powered by FlippingBook