38
–
MAHKAMAH AGUNG
– Nomor 4 Edisi Mei 2014
BERANDA
MAHKAMAH AGUNG
memiliki Badan Pengawasan
(Bawas) yang bertugas mengawasi tingkah laku perbuatan
para hakim dan aparat peradilan dalam menjalankan tu-
gas peradilan. Untuk lebih jauh mengetahui peran Bawas,
berikut rangkuman wawancara MMA dengan Ketua
Bawas MA, Dr.H. Sunarto, S.H. melalui telpon selular.
Bawas Mahkamah Agung berperan sebagai
quality as-
surance
dan konsultan. Jadi kita tidak hanya mendeteksi
temuan-temuan kemudian menindaklanjuti. Tetapi sejak
awal kita harus sudah mampu mencegah. Untuk itulah
kita harus menjadi
quality assurance
, karena mencegah itu
Mengedepankan Peran Pencegahan
juga mendorong aparatur yang memiliki mindset me
layani untuk menduduki jabatan strategis di lingkungan
Mahkamah Agung maupun di lingkungan peradilan.
Ke depannya, Badan Pengawasan akan memberikan
porsi yang sama antara penindakan dan pembinaan. Per-
an pembinaan sangat menunjang, seperti misalnya sidak
(inspeksi mendadak), rapat koordinasi, dan pelatihan-
pelatihan.
Bawas mengubah orientasi peran, dari menindak
menjadi
quality assurance
. Makanya, kawan-kawan hakim
jangan datang ke Bawas ketika ada masalah, kalau di bi-
Tim Bawas MA melakukan sidak di PN Jakarta Selatan, setelah libur Hari Raya Idulfitri 2013
lebih baik dari pada menindak.
Kita akan mendorong aparatur peradilan yang bukan
bagian dari masalah, untuk menduduki jabatan strate-
gis di lingkungan Mahkamah Agung maupun di bawah
pimpinan Mahkamah Agung .
Sebaliknya, kita juga akan mencegah aparatur yang
terlibat masalah untuk menduduki jabatan tertentu. Kita
dang keuangan namanya post audit. Saran saya datanglah
ke Bawas sebelum ada masalah, mereka harus sering-se
ring konsultasi ke Bawas.
Kami kekurangan auditor. Dengan 800 lebih satker
kami hanya memiliki sembilan auditor, tetapi karena kami
mengedapankan pre audit, maka bisa dikatakan bahwa
hakim-hakim yang ditindak sedikit sekali. Itulah maka
nya pencegahan lebih baik dari pada penindakan. (AZ)
